BBM Naik = Pemerintah ke mana aja ?

Mei 12, 2008 pukul 9:49 am | Ditulis dalam Indonesiana | 15 Komentar

Fakta saat ini : saya dapat dari tulisan Pak Eep di sini

  1. Negara kita bukan lagi sebagai produsen minyak tapi sudah menjadi net importir sejak 2004
  2. Produksi minyak indonesia dalam APBN-P 2008 cuma 910 bph (barrel per hari), sedang kebutuhan nasional mencapai kurang lebih 1.3 juta bph
  3. Patokan harga beli minyak indonesia di pasar internasional untuk produk olahan minyak mentah adalah MOPS yang harganya lebih tinggi dibanding ICP ( Indonesian Crude Price )
  4. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa indonesia berencana keluar dari OPEC tahun depan (rencana lho )
  5. Korupsi masih di mana2x….

Kalau menurut saya tidak masalah harga BBM naik, karena subsidi energi itu candu. Akan lebih baik jika dialokasikan untuk sektor2x yang lebih membutuhkan misal : transportasi umum, kesehatan murah, pendidikan murah, subsidi pupuk bagi petani, subsidi BBM untuk nelayan, dll….
nah masalahnya saya tidak setuju kalo untuk saat ini naik….Pemerintah seolah-olah terkesan memukul rata bahwa orang indonesia ini mampu semua, makanya ada kecenderungan serampangan dalam menyusun kebijakan dan efeknya kita rasakan sekarang (contoh : mekanisme harga pangan diserahkan ke pasar, disuruh jangan naik kendaraan pribadi tapi kendaraan umumnya terkesan seperti kendaraan pengangkut ternak, dll )…kalo menurut saya untuk saat ini potong aja anggaran Departemen yang dirasa kurang perlu, potong gaji para pejabat negara…

Yang paling mungkin dilakukan oleh OB (orang biasa)™ adalah ? seperti disampaikan Pak Adinoto :

Jadi penonton ? Nah ya itu posisi jadi rakyat itu cuma ada 3 pilihan:
1. Jadi penonton, cengok doang (bengong doang).
2. Jadi pengamat (yang cuma bikin rame dan menuhin TV).
3. Coba berbuat jadi apa yang kita mampu berkontribusi.

15 Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. Kalo harus berbuat, kira2 apa yang bisa kita perbuat?

  2. menggiatkan penciptaan dan penggunaan bahan bakar alternatif

  3. jadi diri sendiri… usaha sendiri…. ga bikin ribut… begitulah pokonya… bukan egois… tapi kan segala sesuatu emang awalnya dari diri sendiri….

  4. # Kang Deniar, Kang Edy, terima kasih sudah mampir, kalau dalam pandangan saya, yang paling mungkin kita lakukan adalah semua orang melakukan penghematan konsumsi pemakaian energi terutama BBM, dengan memperhatikan jenis energi yang digunakan. Ini juga pasti berhubungan dengan kenaikan harga-harga yang lain, yang kita perbuat mungkin adalah skala prioritas dalam pembelian bahan-bahan kebutuhan.

  5. menurut saya sih, kita nggak punya pemerintahan, yang ada hanyalah orang2 yg kebetulan bersandiwara jadi pejabat2 pemerintahan

    # masih tetap harus diakui, Mbak. Cuma mungkin mereka terlalu banyak memikirkan diri sendiri aja

  6. banyak ilmuwan indonesia yang menfaatkan energi alternatif tapi kayaknya pemerintah anteng2 aja ya.. bukannya disupport.

  7. hmmm,..
    btw, kalo emang ada bahan bakar alternatif, itu semua pegawai minyak mau dikemanain yah?

  8. hidup nebeng.com, mari kita latih kemampuan nebeng kita sejak dini!!! :mrgreen:

  9. #6 : penelitian membutuhkan dana yang besar, pemerintah nampaknya masih support, hanya saja, hasilnya belum maksimal

    #7 : masih kerja di bidang energi mas, kan yang beralih hanya medianya saja

    #8 saya sudah berkunjung ke nebeng.com dan tiap hari saya juga nebeng, hehehe…….

  10. YUUP….
    Tim Uber sudah memastikan masuk FINAL,
    Mari kita dukung sampai jadi juara
    TIM THOMAS…. Jangan Mau Ketinggalan!!!

  11. Yang bisa kita lakukan hanyalah tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    # betul sekali, Mas Rosyidi, tetap semangat untuk memenuhinya

  12. Pemerintah ke mana aja?? Lha…. itu pemerintah…. yang menaikkan harga BBM….. kok masih dicari2 juga seh? :mrgreen:

    # maksudnya : pemerintah berpihak ke mana sih ? begitu kira-kira Mas Yari…….

  13. kalau OPEC bukan sepertinya lagi, emang udah diumumkan resmi keluar tahun ini.

    Yah.. seperti lingkaran setan lah. Pencabutan subsidi BBM harusnya diikuti transportasi massal yang bagus. Tapi mana pemerintah bisa punya duit membangun MRT kalau selama ini sibuk mensubsidi terus.

    Gaji pejabat emang pantas dipotong, DPR juga, Presiden juga. Studi banding-studi bandingan harusnya dihilangkan. Harusnya yang distudi itu kan rakyat kita sendiri, ngapain juga nontonin rakyat orang?

  14. Sigana kudu dganti ku urang Ciamis nya 😆

  15. Penguasa hanya mempermasalahkan dari sisi B (belanja termasuk subsidi) nya saja dari APBN kita yang harus dikurangi, sedangkan P (pendapatan) dari penjualan migas kita setiap kenaikan US10/barel, negara mendapatkan keuntungan tambahan sebesar rp.14 trilyun, dan setelah dikurangi besarnya kenaikan subsidi masih menyisakan kl rp.5 trilyun. Jadi sebenarnya tanpa menaikkan BBM negara juga masih mendapatkan keuntungan. Apabila bila subsidi dikurangi, maka berlipatlah keuntungan penguasa !.


Tinggalkan Balasan ke Yari NK Batalkan balasan

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.